Keluarga Tak Mampu Bayar Biaya Pesawat, Jenazah Ditandu Sejauh 60 Km
Semakin kesini segala sesuatunya semakin mahal. Oleh karenanya setiap keluarga harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk kelangsungan hidupnya.
Tak hanya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari saja, bahkan biaya pengobatan pun sekarang ini semakin mahal.
Termasuk biaya transportasi yang juga ikut-ikutan naik. Salah satu yang berharga cukup mahal adalah transportasi udara, yakni pesawat.
Karena tak sanggup membayar biaya pesawat, seorang jenazah harus ditandu dari wilayah Bada menuju ke rumah duka di Desa Tedeboe, Rampi, Luwu Utara.
Jarak sejauh 60 kilometer pun harus ditempuh dengan berjalan kaki, karena daerahnya terpencil sehingga tidak bisa dilalui ambulans.
Jenazah seorang bernama Ranti Tahta itu sebenarnya bisa dibawa dengan pesawat perintis. Tapi karena keluarga tak sanggup membayar uang sewa pesawat yang mencapai puluhan juta rupiah membuat mereka harus menandunya.
Dengan peralatan sederhana, pihak keluarga dan warga menandu jenazah ke rumah duka. Mereka pun harus melewati hutan belantara dengan jalan seadanya dan berlumpur.
Almarhum Ranti sendiri sempat dirawat di Rumah Sakit Andi Djemma Masamba, Luwu Utara. Tapi ambulans itu tidak bisa mengantar jenazah sampai ke rumah duka karena tidak ada akses jalan yang memadai.
Salah seorang warga mengatakan bahwa estimasi waktu perjalanan mereka membawa jenazah adalah 14 jam.
Kecamatan Rampi sendiri merupakan daerah terpencil dan terjauh di Luwu Utara. Wilayah tersebut tidak bisa diakses menggunakan mobil. Warga pun hanya mengendalikan sepeda motor dengan melewatu sela bebatuan tebing dan juga lumpur.
0 Response to "Keluarga Tak Mampu Bayar Biaya Pesawat, Jenazah Ditandu Sejauh 60 Km"
Post a Comment